Friday 26 February 2016

Arti Sebuah Kesetiaan Suami Kepada Istri Tercinta

Arti Sebuah Kesetiaan Suami Kepada Istri Tercinta

Awal cerita : Beliau adalah Bpk. Eko Pratomo Suyatno, Bekerja di Fortis Asset Management yang begitu terkrnal di Invesment dan kalangan pasar modal, Pangkat nya sebagai direktur. Tidak hanya itu Bpk. Eko juga telah sukses dalam memajukan industri Reksadana Indonesia. Bentuk-bentuk dari aturan Pak Eko ini sangat benar sekali. silahkan anda baca dan hayatilah.

Melihat dari usia Pak Eko, Beliau ini sudah tergolong tidak muda lagi, Di 58 tahun usianya sekarang Pak Eko hanya mengisi keseharianya dengan merewat isrtrinya yang sedang sakit, 32 tahun lebih mereka membina rumah tangga dan teleh dikaruniai empat orang anak.

Awal dari cobaan yang menerpa keluarga Pak Eko, Datang dari istrinya yang seusai melahirkan anak ke-empat secara tiba-tiba kaki sang isrti tidak bisa bergerak. Dua tahun lamanya sang istri menderita kelumpuhan pada kaki nya. Dan setelah memasuki tahun ke-tiga, penderitaan sang istri bertambah kali ini seluruh tubuhnya melemah rasa tak bertulang. Sampai lidahnyapun sudah sangat sulit bagi beliau untuk menggerakannya.

Baca Juga : Cerita Motivasi Kasih Sayang Ibu Tidak Ada Batas Dan Waktu

Dan disinilah tugas sebagai suami yang bertanggung jawab di lakukan oleh Pak Eko, Setiap harinya Pak Eko memandikan, membersikan kotoran, menyuapi dan juga mengangkat sang istri ke atas tempat tidur. Kebiasaan Pak Eko sebelum pergi bekerja, Beliau biasa membaringkan sang istri di depan TV agar istri tidak merasa kesepian. Sang istri selalu terlihat tersenyum walapun tidak bisa berbicara.

Dan untung nya rumah Pak Eko tidak terlalu jauh dari tempat dia usaha, dengan begitu di siang hari Pak Eko bisa pulang ke rumah untuk menyuapi istri makan siang. Kemudian di sore harinya beliau pulang untuk segera memandikan dan mengganti pakaian sang istri, setelah habis maghrib Pak Eko menemani istri nonton TV sambil menghibur dan bercerita tentang apa saja yang telah di alami seharian tadi. Biarpun istri hanya bisa memandang, Pak Eko sudah lumayan senang, Bahkan sebelum berangkat tidur pun Pak Eko masih selalu menggodanya.
Pak Eko dengan hatinya yang sangat tulus sabar merawat sang istri, Beliau telah melakukan rutinitas nya ini selama kurang lebih 25 tahun, Dan tidak hanya merawat istri tapi Pak Eko ini juga sambil merawat dan membesarkan ke-empat buah hati nya. Tapi untuk sekarang beliau hanya merawat sang istri di karenakan anak-anaknya sudah dewasa, tinggal satu yang masih duduk di bangku kuliah yaitu anak bungsu nya.

Dan yang tiga lagi anak Pak Eko mereka sudah menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing, Pak Eko lah yang telah memilih merawat ibu mereka karena yang diinginkan beliau hanya yang penting semua anak-anak nya berhasil. Pada waktu senggang ke-empat anak Pak Eko memilih berkumpul di kediaman orang tua mereka untuk menjenguk sang ibu.

Anak sulung berkata"Pak kami sangat ingin merawat ibu, kami melihat bapak merawat ibu sejak kami kecil, sedikitpun tidak pernah ada keluhan yang bapak katakan, bahkan bapak tidak pernah mengizinkan kami untuk merawat ibu, sudah ke-empat kalinya kami izinkan bapak untuk menikah lagi, ibu juga kami rasa mengizinkannya, Jika seperti ini kapan bapak akan menikmati masa tua, dengan pengorbanan bapak yang seperti ini kami sudah merasa tidak tega lagi melihat bapak, kami semua anak-anak bapak berjanji untuk merawat ibu dengan sebaik-baiknya seacara bergantian.

Anak-anak tidak menduga jawaban dari bapaknya : "Anak-anak ku jika perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk meladeni hawa nafsu, bisa jadi bapak akan menikah lagi, namun yang harus kalian ketahui adanya ibu kalian di sampingku aku merasa itu sudah kebih dari cukup, ibu yang telah melhirkan kalian. Sejenak kerongkongannya tersekat, Kalianlah yang selalu kurindukan untuk hadir di dunia ini dengan penuh rasa cinta dan tidak ada satupun yang bisa di hargai dengan apapun. "Kalian bisa tanya kepada ibu apakah ibu ingin dengan keadaan nya yang seperti ini? kalian ingin bapak bahagia, dengan meninggalkan ibumu seperti ini apa mungkin batin bapak bisa bahagia, bapak masih di beri kesehatan oleh tuhan dan kalian ingin melihat bapak di rawat oleh orang lain? Lalu bagaimana dengan nasib ibumu yang sedang sakit. Sekejap meledaklah tangis anak-anak Pak Eko. Dengan rasa haru mereka menatap butiran kecil jatuh di pelupuk mata ibu.
Pada akhirnya ada salah satu stasiun TV swasta mengundang Pak Eko untuk hadir di acaranya sebagai nara sumber, berbagai pertanyaan pun dilontarkan kepada Pak Eko, mengapa bapak bisa bertahan sampai 25 tahun lamanya merawat seorang istri yang sudah tidak bisa apa-apa lagi.

Lalu disitulah beliau menangis meledek-ledak tidak bisa di pungkiri para tamu yang hadir kebanyakan perempuan juga ikut menangis. Pak Eko lalu beercerita"bila manusia di dunia ini menjunjung tinggi suatu perkawinan, Namun tidak mau memberi (perhatian,tenaga,pikiran,waktu)
itu nama nya kesia-siaan.

"Dalam prinsip saya memilih istri saya sebagai pendamping hidup saya, pada waktu sehat dia merawat dan melayani saya dengan kesabarannya, mencintai saya dengan tulus seadanya dengan lahir dan bathin nya tidak dengan mata, empat orang anak yang sangat lucu telah dia beri. Karena pengorbanan cinta kita bersama sekarang dia sakit. Itu adalah ujian buat saya, apa mungkin saya bisa memegang komitmen untuk selalu mencintai apa adanya. meskipun dia sehat saya belum tentu mencari penggantinya apalagi sekarang dia sakit.

Hidup adalah Perjuangan tanpa henti-henti, tidak usah kau tangisi hari kemarin.

Read More